Berjalan Bersama Tuhan
Kalangan Sendiri

Berjalan Bersama Tuhan

Lori Official Writer
      986

Ayat Renungan: 

Kejadian 6: 9, “Nuh adalah seorang yang benar dan tidak bercela di antara orang-orang sezamannya; dan Nuh itu hidup bergaul dengan Allah.”

Ibrani 11: 7, “Karena iman, maka Nuh — dengan petunjuk Allah tentang sesuatu yang belum kelihatan — dengan taat mempersiapkan bahtera untuk menyelamatkan keluarganya; dan karena iman itu ia menghukum dunia, dan ia ditentukan untuk menerima kebenaran, sesuai dengan imannya.”

 

Saudara tahu kenapa orang sering kali bete, istilah lainnya moody, mood swing kayak yoyo. Kadang happy, kadang mau nangis, dan kadang kita bisa memberi, kadang kita menuntut. Kenapa? Karena kita tidak punya cukup kekuatan untuk kita menjaga hati kita. Hati itu yang jaga bukan Tuhan tapi kita sendiri! Tuhan sendiri sudah kasih janji dan penyediaan, tapi yang bisa menyetir hati kita adalah kita sendiri. 

Mari belajar dari tokoh Alkitab yang punya iman yang kokoh di dalam Tuhan. Namanya Nuh. Tahukah bahwa Nuh berjalan bersama Tuhan di dalam seluruh hidupnya. Pada waktu dia membangun bahtera, saat itu pastinya masih belum ada alat ukur, google map, google voice apalagi Artificial Intelligence (AI). Tapi Nuh membuat bahtera tepat seperti apa yang difirmankan Tuhan. 

Kalau misalkan harus mengukur 7 cm balok tanpa alat, dia bisa saja melenceng. Tapi dia benar-benar tepat membuatnya sesuai dengan ukuran yang Tuhan mau. Jadi orang ini bukan cuma taat tapi punya kepekaan yang luar biasa terhadap suara Tuhan. 

Kita pasti pernah dengar tentang “salah interpretasi maka akan menyebabkan salah tindakan”. Jadi jika interpretasinya tepat maka tindakannya pun akan tepat. Inilah yang dimiliki oleh Nuh, sehingga Tuhan sangat menghargainya (Ibrani 11: 7)

Lalu kenapa Nuh bisa seperti itu? Jawabannya adalah karena dia selalu berjalan bersama Tuhan. Apa maksudnya? Bangun pagi dengan Tuhan, waktu dia ngopi, bersama keluarganya dan mengerjakan bahtera dia menyertakan Tuhan; berjalan bersama Dia. Bahkan pada waktu dia diejek oleh istrinya dan dianggap gila oleh banyak orang karena melakukan sesuatu yang diluar nalar manusia, Nuh tetap teguh menyelesaikan perintah Tuhan. 

Nuh tahu siapa Tuhan yang dia sembah dan iman ini muncul karena dia bergaul karib dan berjalan bersama-sama dengan Tuhan. Demikian disampaikan dalam Kejadian 6: 9, “Nuh adalah seorang yang benar dan tidak bercela di antara orang-orang sezamannya; dan Nuh itu hidup bergaul dengan Allah.”

Jika kita mau mengalami hal-hal besar dalam hidup kita, seperti dalam pekerjaan, keluarga, hubungan dengan sesama atau mungkin pencapaian target pribadi, maka berjalanlah bersama Tuhan. Sekalipun ada badai yang merintangi tetaplah pegang Tuhan. Andalkan Dia dan jangan pernah terkecoh oleh keadaan, maka kita bisa melakukan perkara-perkara yang ajaib. Lakukan tepat seperti yang diminta Tuhan, maka kita akan mengalami terobosan dan pencapaian di luar nalar manusia.

 

Action: Apa satu hal yang Tuhan inginkan untuk Anda lakukan dan Anda benar-benar mengerjakannya dengan taat, bahkan hidup Anda menjadi kesaksian bagi banyak orang? Mari ceritakan pengalaman Anda untuk memberkati orang lain.

Ayat Hafalan: Yakobus 1: 2-3, “Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan.”

Hak cipta @Maria Kaesmetan

Ikuti Kami